Lail merupakan seorang perempuan
yang berusia 15 tahun, ia memiliki kemampuan untuk mengutuk orang dan melihat
mahkluk halus. Korban yang menjadi kutukannya sudah banyak, bahkan ada yang
sampai meninggal. Hidupnya kelam. Lail harus mengikuti bundanya untuk dipindah
tugaskan. Biarpun berpindah-pindah sekolah sekolah, tapi lail tidak juga
mendapatkan teman.
Lail sedang membaca buku namun ada
yang menyapanya ternyata ia adalah Alv teman sekelas lail sekaligus ketua kelas
Lail. Alv ingin berteman dengan Lail. Setelah itu mereka berjalan kearah kelas.
Alv menarik tangan Lail secara tiba-tiba dan berkata’’Kau mau kemana?’’, ‘’Aku
merasakan ada aura yang tak enak di toilet prempuan. Aku tau, tujuanmu
bersekolah sebenarnya hanya utuk membantu orang-orang yang memiliki masalah
pada dunia lain. Kau melakukannya karena kau merasa bersalah telah menggunakan
kelebihanmu untuk tindakan yang salah’’. Lail pun terdiam mendengar apa yang
dibicarakan Alv terhadapnya.
Saat sesampainya di toilet perempuan,
Lail terkejut. Seseorang gadis yang seumuran dengannya sedang menyayat bayi
menggunakan celurit. Orang-orang yang berlalu lalang tentu saja tidak bisa
melihatnya. Tapi untuk Lail semua itu nyata. Lail pun membeku. Ia ingat, ia
pernah mengutuk seperti itu kepada seseorang yang mencoba untuk menjambak
rambutnya. Lail mundur. Dan berlari meninggalkan Alv yang masih dipenuhi
kebingungan.
Lail berlari ke arah kelasnya.
Sesampainya dikelas ia melihat Alv dan Bel sedang berbincang. Namun sebelum
masuk ke kelas Alv dan Bel memanggil Lail. ‘’Hey Lail, kemari sebentar’’. ‘’Ada
apa?’’, ‘’Aku ingin meminta bantuanmu dan Alv’’ kata Bel. ‘’iya Lail tadi Bel
sudah menceritakannya kepadaku’’ucap Alv. ‘’Iya Lail, jadi aku ingin meminta
bantuan kalian, karena belum lama saudara kembarku Mon meninggal. Lalu belum
lama ini juga selalu semua benda-benda tajam dikamarku selalu melayang-layang,
aku hanya takut jika benda tajam itu menusuk ku’’ ucap Bel.
Lalu setelah pulang sekolah Lail,
Alv,Bel pergi kerumah Bel umtuk mencari tahu. Setelah masuk kekamar Bel, dan
ternyata benar saja semua benda tajam melayang-layang. Lail dan Alv pun
terkejut. Lalu secara tiba-tiba Lail berbicara’’Saudara kembarmu tidak tenang
arwahnya Bel, dia inginkan tumbal’’. Bel pun terdiam untuk sejenak.’’Dia iri
pada mu semasa hidupnya karna kamu lebih disayang orangtuamu daripada saudara
kembarmu. Dia ingin merasakan kebahagiaan’’ ucap Lail. ‘’Yasudah mengapa tidak
Aku yang menjadi tumbalnya?’’kata Bel, ‘’Saudara kembarmu inginkan orang lain
yang menjadi tumbalnya’’ucap Alv. ‘’Aku akan berusaha mencari jalan keluarnya
Bel tenang saja’’kata Lail. Hari-hari berlalu setelah Lail dan Alv kerumah Bel.
Hari ini hari tepat Lail menjanjikan
untuk bertemu Bel dan Alv untuk menyelesaikan masalah Bel. Setelah Lail mencoba
berbicara dengan arwah saudara kembar Bel. Lail menjadi sangat pucat. Karena
ternyata tumbal yang diinginkan Mon si saudara kembar Bel adalah Lail sendiri.
Mengetahui itu Alv berusaha berbincang dengan Mon tetapi malah benda tajam
disekitar melayang dan hampir menusuk Alv. Bel yang melihat itu mukanya pucat
dan menahan tangis. Lalu arwah Mon
berhasil menancapkan samurai tepat di dada Lail. Melihat itu semua Alv dan Bel
sangat pucat dan bingung harus melakukan apa untuk menghentikan Mon. Lail
berkata untuk terakhir kalinya’’Alv, Bel, maafkan aku jika aku banyak salah.
Terimakasih sudah mau berteman denganku. Ceritakan semua ini pada bunda ku, dan
sampaikan salamku kepadanya’’. Selang beberapa detik, nyawa Lail pun sudah
tidak ada.
Komentar
Posting Komentar